Fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.
a.
Masa Balita
Empat minggu pertama setelah lahir
dikenal dengan periode neonatal artinya kelahiran baru. Selama
waktu ini bayi sudah agak dapat menyesuaikan hidup di luar uterus. Fungsi tubuh
seperti pernapasan, pencernaan, dan ekskresi telah dilakukan oleh bayi itu
sendiri. Balita merupakan kependekan dari anak
usia di bawah lima tahun. Masa balita merupakan tahap pertumbuhan anak
mulai dari bayi sampai usia 5 tahun. Bayi yang semula hanya bisa tidur
kemudian dapat melakukan gerakan tengkurap, merangkak, merambat, dan berjalan
hingga berlari. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya,
yaitu semakin besar dan semakin kuatnya anggota-anggota tubuh. Perkembangan
pada balita juga ditunjukkan dengan kemampuan berbicaranya, dari hanya mampu
mengucapkan satu kata, dua kata, hingga lancar berbicara.
b.
Masa
Anak-anak
Tahapan
berikutnya setelah masa balita adalah masa anak-anak, yaitu usia 6 tahun hingga
10 tahun. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik dan mental mulai meningkat.
Pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan disertai perkembangan koordinasi
otot-otot, dan kemampuan mental. Kemampuan menulis, membaca, dan beralasan
telah berkembang pada masa anak-anak. Anak pada masa ini telah dapat membedakan
tindakan baik dan buruk.
c. Masa Remaja
Masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung antara masa
anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat
pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini berlangsung
pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada perempuan. Anak
perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki.
Pada
masa pubertas mulai ada rasa tertarik terhadap lawan jenisnya. Pesatnya
perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh hormon seksual. Organ-organ
reproduksi pada masa puber telah mulai berfungsi.
Salah satu ciri masa pubertas
adalah mulai terjadinya menstruasi pada perempuan. Adapun pada laki-laki mulai
mampu menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh pada masa remaja dapat
dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.
1. Ciri-ciri kelamin primer
a. Mulai berfungsinya organ
reproduksi
Organ reproduksi
pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
Testosteron berfungsi merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ
reproduksi pada perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogen
dan progesteron. Hormon ini memengaruhi perkembangan organ
reproduksi perempuan. Selain itu, juga memengaruhi ovulasi, yaitu
pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium.
b. Laki-laki mengalami mimpi
basah dan perempuan mengalami menstruasi
Seiring dengan
produksi sperma yang meningkat, pada anak laki-laki terjadi mimpi basah. Mimpi
basah pertama dapat dijadikan tanda bahwa seorang laki-laki telah akil balig. Organ
reproduksi yang telah aktif pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi.
Ketika memasuki masa pubertas, indung telur (ovarium) pada perempuan mulai
aktif dan mampu menghasilkan sel telur (ovum).
2. Ciri-ciri kelamin sekunder
Ciri-ciri
kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada laki-laki dan perempuan.
Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain payudara tumbuh
membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta
membesarnya panggul. Ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki adalah tumbuhnya
kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin,
serta dada menjadi lebih bidang.
Perkembangan
fisik pada masa remaja paling pesat di antara tahap-tahap perkembangan manusia.
Selain perubahan-perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan secara
psikologis. Perkembangan jiwa pada masa remaja juga semakin mantap. Pada akhir
masa remaja, jiwanya sudah tidak mudah terpengaruh serta sudah mampu memilih
dan menyeleksi. Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya,
keluarga, dan lingkungan. Remaja mulai sadar akan dirinya sendiri dan tidak mau
diperlakukan seperti anak-anak lagi.
d.
Masa
Dewasa
Tubuh manusia
mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan sempurna pada usia kurang lebih 20
tahun. Pada masa tersebut otot-otot dan otak telah mencapai kekuatan maksimal.
Perkembangan cara berpikir telah matang. Demikian juga emosinya. Organ
reproduksi pada masa dewasa telah berkembang dengan sempurna.
e.
Masa Tua
(Manula)
Ketika manusia
memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak perubahan pada tubuh.
Pada masa tua organ-organ tubuh mengalami penurunan fungsi karena proses
penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain persendian menjadi kaku,
tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit kehilangan elastisitasnya.
Selain itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat indera, baik pendengaran,
penglihatan, maupun peraba. Orang yang sudah tua lebih cepat letih, reaksinya
semakin lamban, dan daya tahan terhadap penyakit semakin lemah.
Tubuh semakin
renta, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun,
bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat,
sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini
aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti
berjalan dan lain-lain.Meskipun demikian, perubahan ini terjadi sangat lambat
sehingga orang tidak menyadarinya selama bertahun-tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar