Senin, 04 Juli 2016

Perbedaan Unta Baktria dengan Unta Dromeri

Di dunia ada dua jenis Unta,yaitu unta punuk dua  ( Camelus bactrianus ) yang biasa disebut unta Baktria ,yang kedua adalah unta punuk satu ( Camelus dromedarius ) yang biasa disebut dengan Unta Arab,perbedaan utama dari kedua hewan ini adalah :
Unta Dromeri/ unta Arab
  1. Unta baktria mempunyai dua punuk di punggungnya,sedangkan Unta Arab hanya mempunyai satu punuk di punggungnya.
  2. Tubuh Unta baktria ditutupi oleh rambut berwarna coklat gelap hingga krem dan berbentuk shaggy,rambut tersebut akan tumbuh subur pada musim dingin dan akan rontok seiring dengan meningkatnya suhu,rambut yang  lebih panjang tumbuh disekitar leher sehingga membentuk seperti janggut,sedangkan Unta Arab memiliki rambut berwarna coklat caramel,rambut pada unta Arab lebih panjang disekitar leher ,bahu,dan punuk,
  3. Unta baktria umumnya hidup soliter ( menyendiri ) atau dalam kelompok kecil  yang hanya lima ekor saja,sedangkan unta Arab hidup bekelompok  antara 2 – 20 ekor,yang terdiri dari unta jantan ,beberapa unta betina dan unta yang masih muda,unta jantan akan menjaga unta betina dari gangguan unta jantan yang bukan dari kelompoknya. 
  4. Unta Baktria memiliki tinggi 2 meter dan berat tubuh sekitar 800kg. Dibandingkan dengan unta Arab. unta baktria lebih kekar dan tangguh. 
  5. Unta baktria ini hidup di daerah gurun di Asia Tengah, antara Irak, Iran, Afghanistan, Pakistan hingga gurun ghobi di China. Unta arab ditemukan di jajirah Arab.
  6. Unta baktria lebih lambat dibanding unta arab. Jika kedua unta berjalan bersama-sama selama satu jam unta arab dapat menempuh jarak 13-16 km per jam, sedangkan unta baktria hanya sekitar 4 km.

Unta Bactria

Perbedaan Gajah Afrika dengan Gajah Asia

1.      Ukuran tubuh ; Gajah afrika lebih besar bila di banding kan dengan gajah Asia,
2.      Telinga ; ukuran telinga gajah Afrika lebihlebar bila di banding kan dengan gajah Asia
3.      Punggung;  gajah Afrika mempunyai punggung yang cekung sedangkan  gajah Asia mempunyai punggung yang cembung.
4.      Gading; Tak peduli jenis kelamin apapun, semua gajah Afrika memiliki gading. Hanya gajah Asia jantan yang memiliki gading
5.      Belalai; Gajah Afrika memiliki dua buah bibir pada ujung belalainya. Ujung belalai gajah Asia hanya memiliki satu bibir saja.

6.      Kuku; Kuku gajah afrika 4 di depan dan 3 dibelakang sedangkan gajah Asia 5 di depan dan enam di belakang.

Kamis, 30 Juni 2016

Perbedaan Buaya dengan Aligator

buaya dengan alligator:
1. Taksonomi
Meskipun kedua reptil ini sama-sama dari ordo Crocodilia, Aligator diklasifikasikan dalam keluarga Alligatoridae sedangkan buaya adalah anggota keluarga Crocodylidae.
2. Habitat
Buaya dan alligator sama-sama menyukai habitat di dekat badan air dan bertelur di darat.
Perbedaannya, alligator lebih memilih habitat air tawar, sedangkan buaya lebih suka hidup di air payau atau air asin.
3. Perilaku
Kedua reptil ini termasuk ‘pemarah’ namun buaya relatif lebih agresif dibandingkan dengan alligator.
Alligator cenderung menghindar ketika bertemu dengan manusia sedangkan buaya akan menyerang siapapun yang berada di dekatnya.
4. Warna tubuh
Warna tubuh alligator lebih gelap dibandingkan buaya. Warna alligator kebanyakan kehitaman atau abu-abu, sedangkan buaya berwarna hijau zaitun atau coklat.
5. Bentuk moncong
Perbedaan paling mencolok antara alligator dan buaya adalah bentuk moncong.
Alligators memiliki moncong yang lebih luas berbentuk ‘U’, sedangkan moncong buaya lebih sempit dan berbentuk ‘V’.
6. Posisi rahang dan gigi
Letak gigi juga merupakan ciri pembeda antara buaya dan alligator.
Pada alligator, rahang atas lebih besar dibanding rahang bawah sehingga ketika mengatup, rahang atas menutup sepenuhnya rahang bawah sehingga tidak ada gigi yang mencuat keluar.
Sedangkan rahang atas dan rahang bawah buaya relatif sama sehingga ketika mulutnya mengatup akan nampak gigi yang mencuat di sela-sela rahang.
7. Kaki belakang
Kaki belakang buaya memiliki pinggiran bergerigi yang tidak terlihat pada kaki belakang alligator.
8. Dermal Pressure Reseptor (DPR)
DPR adalah lubang sensorik kecil berwarna hitam yang berfungsi membantu mendeteksi perubahan tekanan air.
Buaya dan alligator sama-sama mengandalkan sensor ini ketika mencari mangsa.
Pada alligator, DPR terdapat hanya di sekitar rahang, sedangkan pada buaya sensor ini terdapat hampir di seluruh tubuh.
9. Kelenjar garam
Baik buaya dan alligator sama-sama memiliki struktural kelenjar garam di lidah.
Buaya menggunakan kelenjar garam untuk membuang kelebihan garam dari tubuh, sedangkan pada alligator kelenjar ini tidak memiliki fungsi.

Ini adalah alasan mengapa buaya bisa mentolerir air asin, sedangkan alligator tidak bisa.

Sabtu, 25 Juni 2016

Perbedaan Katak dan Kodok

Perbedaan antara katak dan kodok di antaranya :
1.       Kulit; Umumnya katak memiliki kulit halus, lembab, dan berlendir, sedangkan kodok atau bangkong memiliki kulit kasar, berbintil-bintil, dan kering.
2.      Bentuk kaki belakang; Umumnya kaki belakang katak kuat, panjang, dan berseput yang diadaptasikan untuk melompat, memanjat, dan berenang. Sedangkan kaki belakang kodok pendek karena lebih disesuaikan untuk berjalan sehingga kurang pandai melompat.
3.      Bentuk tubuh; Umumnya katak memiliki bentuk tubuh yang ramping. Sedangkan kodok memiliki tubuh yang gemuk dan pendek.
4.      Kemampuan melompat; Umumnya katak mampu melompat hingga jauh bahkan jenis-jenis katak pohon mampu melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Sedangkan kodok umumnya kurang pandai melompat.
5.      Konsumsi manusia; Beberapa jenis katak (seperti sawah, katak hijau, dan katak totol) diperdagangkan dagingnya untuk dikonsumsi. Sedangkan kodok umumnya tidak dikonsumsi manusia.

Perbedaan kura-kura dan Penyu

§  Habitat . Kura-kura, meskipun dapat hidup di darat dan di air tetapi lebih banyak menghabiskan waktunya di darat ketimbang di air tawar. Penyu, sepenuhnya hidup di air laut dan hanya penyu betina saja yang beberapa tahun sekali ke daratan (pantai) untuk bertelur. Karena itu, penyu kerap disebut juga sebagai kura-kura laut.

§  Karapas. Kura-kura memiliki karapas dua lapis, lapisan luar terdiri dari kumpulan sisik yang keras dan lapisan dalam yang berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat. Penyu tidak memiliki sisik pada karapas melainkan sejenis kulit.
§  Kaki. Kaki kura-kura didesain untuk berjalan di darat sehingga memiliki kuku-kuku yang tajam. Sedangkan pada penyu bentuk kakinya menyerupai sirip yang membantunya berenang di air.

Rabu, 15 Juni 2016

Asam, Basa dan Garam


Bila larutan asam, basa atau garam dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion. Ion adalah zat atau partikel yang bermuatan. Karena dapat menghasilkan ion, maka larutan asam, basa dan garam tergolong penghantar listrik. Larutan yang dapat menghantarkan listrik dinamakan larutan elektrolit.
Untuk mengetahui apakah suatu larutan asam, basa dan garam dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, digunakan suatu alat yang disebut alat penguji elektrolit Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda (anoda dan katoda) yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu serta bejana untuk meletakkan larutan yang akan diselidiki. Jika larutan menghantar arus listrik, maka lampu pijar pada rangkaian itu akan menyala dan terjadi suatu perubahan (misalnya: timbulnya gelembung-gelembung gas) pada salah satu atau kedua elektrodanya.

Asam, Basa dan Garam Bersifat Korosif
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan logam-logam, marmer dan berbagai bahan lain.  Sifat ini dapat menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.
Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, namun basa kuat juga bersifat korosif dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan. Uji sederhana lain yang dapat membedakan asam dan basa adalah reaksi asam asetat dengan senyawa-senyawa yang mengandung ion karbonat (CO3 2-) membentuk gas karbon dioksida, kalsium asetat dan air.

Sifat Asam dan Basa pada Bahan Makanan
Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam
Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam, basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para ahli kimia. Asam, basa, dan garam tersebar luas di alam semesta dan banyak digunakan baik di industri maupun rumah tangga.Beberapa contoh zat asam yang banyak sekali berperan di bidang industri adalah asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Selain itu, di rumah tangga kamu juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat (H2CO3). Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida (HCl). Jumlah asam klorida(HCl) dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida (HCl) ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan. Di antara contoh basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal adalah soda api (NaOH) dan amoniak (NH3). Adapun garam yang paling dikenal adalah natrium klorida (NaCl) atau garam dapur. Garam ini digunakan secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga. Garam ini terdapat dalam air laut dan juga di dalam aliran darah kita.
A Asam, Basa, dan Garam
Zat merupakan materi yang susunan unsur-unsurnya tidak berubah-ubah. Ada banyak sekali zat yang ada di bumi ini. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, zat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Zat meliputi zat murni dan campuran. Zat murni dapat berupa unsur dan senyawa. Sedangkan campuran dapat berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Zat juga dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, dan garam.
Sifat-sifat larutan asam adalah sebagai berikut.
a. Rasanya masam.
b. Menghantarkan arus listrik.
c. Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+).
d. Mengubah lakmus biru menjadi merah.
e. Bersifat korosif terhadap logam.
Untuk menyelidiki bahwa asam mampu menimbulkan karat (korosi) pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kamu biarkan, lama kelamaan paku itu akan berkarat. Asam asetat (CH3COOH) yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini mampu melepuhkan kulit.
Sifat-sifat larutan basa adalah sebagai berikut.
a. Terasa licin jika terkena kulit.
b. Menghantarkan arus listrik.
c. Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH¯).
d. Mengubah lakmus merah menjadi biru.
e. Menetralkan larutan asam.
Basa dapat dibagi atas basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH¯ dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Contoh basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH), sedangkan contoh basa lemah adalah amoniak (NH3).
Garam mempunyai sifat yang berbeda dengan asam dan basa. Sifat-sifat larutan garam adalah sebagai berikut.
a. Menghantarkan arus listrik.
b. Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru.
Indikator ini dapat berubah warna ketika ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa dapat berupa indikator buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis.
a. Indikator Buatan
Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter.

  1. Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral. Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam.
  2. Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam- macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi denganwarna standar untuk pH 1 – 14.
Cara menggunakan indikator universal adalah:
1) Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya,
2) Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar.




  1. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan
dengan peta warna yang tersedia.

  1. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning (Gambar 2.11). Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10
  1. pH Meter Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan Ph meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

b. Indikator Alami
Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu. Untuk menjadikan

indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.

Pelestarian flora dan fauna

Usaha pelestarian flora dan fauna di Indonesia dibentuk suaka marga satwa dan cagar alam.
Suaka marga satwa adalah suatu kawasan hutan tempat melindungi hewan-hewan tertentu dan tidak untuk diburu.
Contoh suaka marga satwa di Indonesia:
1.    Suaka marga satwa G. Leuser di Aceh untuk melindungi gajah, badak, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, dan buaya.
2.    Suaka marga satwa Sumatera Selatan untuk melindungi tapir, badak, harimau, gajah dan rusa.
3.    Suaka marga satwa Way Kambas di Lampung untuk melindungi gajah, badak dan harimau.
4.    Suaka marga satwa Pulau Komodo untuk melindungi komodo.
5.    Suaka marga satwa Baluran Jawa Timur untuk melindungi banteng, badak, kerbau, rusa, dan sebagainya.
6.    Suaka marga satwa pulau Mojo di Sumbawa untuk melindungi kakaktua, ayam hutan, sapi, babi, dan sebagainya.
7.    Suaka marga satwa Kutai Kaltim untuk melindungi babi hutan, banteng, orang utan, rusa, dan sebagainya.

Cagar alam adalah kawasan hutan untuk melindungi hewan, tumbuhan, tanah dan tempat-tempat bersejarah lainnya.
Contoh cagar alam yang ada di Indonesia:
1.    Cagar alam Pulau Dua di Jabar untuk melindungi hutan dan burung laut yang beraneka ragam, sehingga dikenal sebagai kerajaan laut.
2.    Cagar alam Cibodas di gunung Gede untuk melindungi hutan huja tropis dan aneka tumbuhan lainnya.
3.    Cagar alam Ujung Kulon, Jawa Barat untuk melindungi hutan sekaligus binatang di dalamnya seperti badak bercula satu, rusa, buaya, banteng dan sebagainya.
4.    Cagar alam Pananjung Pangandaran untuk melindungi hutan, rusa, banteng, babi hutan, dan sebagainya.
5.    Cagar alam Lalijiwa Jatim untuk melindungi hutan flora alpina dan cemara.
6.    Cagar alam raflesia Bengkulu untuk melindungi pohon Raflesia (bunga bangkai).
7.    Cagar alam Sibolangit Sumatera Utara untuk melindungi flora asli Sumatera.

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Di Indonesia terdapat 6 taman nasional yang telah ditetapkan oleh UNESCO (atas permintaan Pemerintah Indonesia) sebagai cagar biosfer, 6 taman nasional sebagai Warisan Dunia, dan 2 sebagai situs Ramsar. Terdapat dua taman nasional berstatus cagar biosfer dan warisan dunia, yaitu TN Gunung Leuser dan Komodo.

Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.


Taman wisata adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan flora, fauna, maupun alam itu sendiri yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contoh Taman wisata mekar sari