Senin, 04 Juli 2016

Perbedaan Unta Baktria dengan Unta Dromeri

Di dunia ada dua jenis Unta,yaitu unta punuk dua  ( Camelus bactrianus ) yang biasa disebut unta Baktria ,yang kedua adalah unta punuk satu ( Camelus dromedarius ) yang biasa disebut dengan Unta Arab,perbedaan utama dari kedua hewan ini adalah :
Unta Dromeri/ unta Arab
  1. Unta baktria mempunyai dua punuk di punggungnya,sedangkan Unta Arab hanya mempunyai satu punuk di punggungnya.
  2. Tubuh Unta baktria ditutupi oleh rambut berwarna coklat gelap hingga krem dan berbentuk shaggy,rambut tersebut akan tumbuh subur pada musim dingin dan akan rontok seiring dengan meningkatnya suhu,rambut yang  lebih panjang tumbuh disekitar leher sehingga membentuk seperti janggut,sedangkan Unta Arab memiliki rambut berwarna coklat caramel,rambut pada unta Arab lebih panjang disekitar leher ,bahu,dan punuk,
  3. Unta baktria umumnya hidup soliter ( menyendiri ) atau dalam kelompok kecil  yang hanya lima ekor saja,sedangkan unta Arab hidup bekelompok  antara 2 – 20 ekor,yang terdiri dari unta jantan ,beberapa unta betina dan unta yang masih muda,unta jantan akan menjaga unta betina dari gangguan unta jantan yang bukan dari kelompoknya. 
  4. Unta Baktria memiliki tinggi 2 meter dan berat tubuh sekitar 800kg. Dibandingkan dengan unta Arab. unta baktria lebih kekar dan tangguh. 
  5. Unta baktria ini hidup di daerah gurun di Asia Tengah, antara Irak, Iran, Afghanistan, Pakistan hingga gurun ghobi di China. Unta arab ditemukan di jajirah Arab.
  6. Unta baktria lebih lambat dibanding unta arab. Jika kedua unta berjalan bersama-sama selama satu jam unta arab dapat menempuh jarak 13-16 km per jam, sedangkan unta baktria hanya sekitar 4 km.

Unta Bactria

Perbedaan Gajah Afrika dengan Gajah Asia

1.      Ukuran tubuh ; Gajah afrika lebih besar bila di banding kan dengan gajah Asia,
2.      Telinga ; ukuran telinga gajah Afrika lebihlebar bila di banding kan dengan gajah Asia
3.      Punggung;  gajah Afrika mempunyai punggung yang cekung sedangkan  gajah Asia mempunyai punggung yang cembung.
4.      Gading; Tak peduli jenis kelamin apapun, semua gajah Afrika memiliki gading. Hanya gajah Asia jantan yang memiliki gading
5.      Belalai; Gajah Afrika memiliki dua buah bibir pada ujung belalainya. Ujung belalai gajah Asia hanya memiliki satu bibir saja.

6.      Kuku; Kuku gajah afrika 4 di depan dan 3 dibelakang sedangkan gajah Asia 5 di depan dan enam di belakang.

Kamis, 30 Juni 2016

Perbedaan Buaya dengan Aligator

buaya dengan alligator:
1. Taksonomi
Meskipun kedua reptil ini sama-sama dari ordo Crocodilia, Aligator diklasifikasikan dalam keluarga Alligatoridae sedangkan buaya adalah anggota keluarga Crocodylidae.
2. Habitat
Buaya dan alligator sama-sama menyukai habitat di dekat badan air dan bertelur di darat.
Perbedaannya, alligator lebih memilih habitat air tawar, sedangkan buaya lebih suka hidup di air payau atau air asin.
3. Perilaku
Kedua reptil ini termasuk ‘pemarah’ namun buaya relatif lebih agresif dibandingkan dengan alligator.
Alligator cenderung menghindar ketika bertemu dengan manusia sedangkan buaya akan menyerang siapapun yang berada di dekatnya.
4. Warna tubuh
Warna tubuh alligator lebih gelap dibandingkan buaya. Warna alligator kebanyakan kehitaman atau abu-abu, sedangkan buaya berwarna hijau zaitun atau coklat.
5. Bentuk moncong
Perbedaan paling mencolok antara alligator dan buaya adalah bentuk moncong.
Alligators memiliki moncong yang lebih luas berbentuk ‘U’, sedangkan moncong buaya lebih sempit dan berbentuk ‘V’.
6. Posisi rahang dan gigi
Letak gigi juga merupakan ciri pembeda antara buaya dan alligator.
Pada alligator, rahang atas lebih besar dibanding rahang bawah sehingga ketika mengatup, rahang atas menutup sepenuhnya rahang bawah sehingga tidak ada gigi yang mencuat keluar.
Sedangkan rahang atas dan rahang bawah buaya relatif sama sehingga ketika mulutnya mengatup akan nampak gigi yang mencuat di sela-sela rahang.
7. Kaki belakang
Kaki belakang buaya memiliki pinggiran bergerigi yang tidak terlihat pada kaki belakang alligator.
8. Dermal Pressure Reseptor (DPR)
DPR adalah lubang sensorik kecil berwarna hitam yang berfungsi membantu mendeteksi perubahan tekanan air.
Buaya dan alligator sama-sama mengandalkan sensor ini ketika mencari mangsa.
Pada alligator, DPR terdapat hanya di sekitar rahang, sedangkan pada buaya sensor ini terdapat hampir di seluruh tubuh.
9. Kelenjar garam
Baik buaya dan alligator sama-sama memiliki struktural kelenjar garam di lidah.
Buaya menggunakan kelenjar garam untuk membuang kelebihan garam dari tubuh, sedangkan pada alligator kelenjar ini tidak memiliki fungsi.

Ini adalah alasan mengapa buaya bisa mentolerir air asin, sedangkan alligator tidak bisa.

Sabtu, 25 Juni 2016

Perbedaan Katak dan Kodok

Perbedaan antara katak dan kodok di antaranya :
1.       Kulit; Umumnya katak memiliki kulit halus, lembab, dan berlendir, sedangkan kodok atau bangkong memiliki kulit kasar, berbintil-bintil, dan kering.
2.      Bentuk kaki belakang; Umumnya kaki belakang katak kuat, panjang, dan berseput yang diadaptasikan untuk melompat, memanjat, dan berenang. Sedangkan kaki belakang kodok pendek karena lebih disesuaikan untuk berjalan sehingga kurang pandai melompat.
3.      Bentuk tubuh; Umumnya katak memiliki bentuk tubuh yang ramping. Sedangkan kodok memiliki tubuh yang gemuk dan pendek.
4.      Kemampuan melompat; Umumnya katak mampu melompat hingga jauh bahkan jenis-jenis katak pohon mampu melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Sedangkan kodok umumnya kurang pandai melompat.
5.      Konsumsi manusia; Beberapa jenis katak (seperti sawah, katak hijau, dan katak totol) diperdagangkan dagingnya untuk dikonsumsi. Sedangkan kodok umumnya tidak dikonsumsi manusia.

Perbedaan kura-kura dan Penyu

§  Habitat . Kura-kura, meskipun dapat hidup di darat dan di air tetapi lebih banyak menghabiskan waktunya di darat ketimbang di air tawar. Penyu, sepenuhnya hidup di air laut dan hanya penyu betina saja yang beberapa tahun sekali ke daratan (pantai) untuk bertelur. Karena itu, penyu kerap disebut juga sebagai kura-kura laut.

§  Karapas. Kura-kura memiliki karapas dua lapis, lapisan luar terdiri dari kumpulan sisik yang keras dan lapisan dalam yang berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat. Penyu tidak memiliki sisik pada karapas melainkan sejenis kulit.
§  Kaki. Kaki kura-kura didesain untuk berjalan di darat sehingga memiliki kuku-kuku yang tajam. Sedangkan pada penyu bentuk kakinya menyerupai sirip yang membantunya berenang di air.

Rabu, 15 Juni 2016

Asam, Basa dan Garam


Bila larutan asam, basa atau garam dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion. Ion adalah zat atau partikel yang bermuatan. Karena dapat menghasilkan ion, maka larutan asam, basa dan garam tergolong penghantar listrik. Larutan yang dapat menghantarkan listrik dinamakan larutan elektrolit.
Untuk mengetahui apakah suatu larutan asam, basa dan garam dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, digunakan suatu alat yang disebut alat penguji elektrolit Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda (anoda dan katoda) yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu serta bejana untuk meletakkan larutan yang akan diselidiki. Jika larutan menghantar arus listrik, maka lampu pijar pada rangkaian itu akan menyala dan terjadi suatu perubahan (misalnya: timbulnya gelembung-gelembung gas) pada salah satu atau kedua elektrodanya.

Asam, Basa dan Garam Bersifat Korosif
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan logam-logam, marmer dan berbagai bahan lain.  Sifat ini dapat menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.
Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, namun basa kuat juga bersifat korosif dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan. Uji sederhana lain yang dapat membedakan asam dan basa adalah reaksi asam asetat dengan senyawa-senyawa yang mengandung ion karbonat (CO3 2-) membentuk gas karbon dioksida, kalsium asetat dan air.

Sifat Asam dan Basa pada Bahan Makanan
Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam
Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam, basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para ahli kimia. Asam, basa, dan garam tersebar luas di alam semesta dan banyak digunakan baik di industri maupun rumah tangga.Beberapa contoh zat asam yang banyak sekali berperan di bidang industri adalah asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Selain itu, di rumah tangga kamu juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat (H2CO3). Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida (HCl). Jumlah asam klorida(HCl) dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida (HCl) ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan. Di antara contoh basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal adalah soda api (NaOH) dan amoniak (NH3). Adapun garam yang paling dikenal adalah natrium klorida (NaCl) atau garam dapur. Garam ini digunakan secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga. Garam ini terdapat dalam air laut dan juga di dalam aliran darah kita.
A Asam, Basa, dan Garam
Zat merupakan materi yang susunan unsur-unsurnya tidak berubah-ubah. Ada banyak sekali zat yang ada di bumi ini. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, zat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Zat meliputi zat murni dan campuran. Zat murni dapat berupa unsur dan senyawa. Sedangkan campuran dapat berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Zat juga dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, dan garam.
Sifat-sifat larutan asam adalah sebagai berikut.
a. Rasanya masam.
b. Menghantarkan arus listrik.
c. Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+).
d. Mengubah lakmus biru menjadi merah.
e. Bersifat korosif terhadap logam.
Untuk menyelidiki bahwa asam mampu menimbulkan karat (korosi) pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kamu biarkan, lama kelamaan paku itu akan berkarat. Asam asetat (CH3COOH) yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini mampu melepuhkan kulit.
Sifat-sifat larutan basa adalah sebagai berikut.
a. Terasa licin jika terkena kulit.
b. Menghantarkan arus listrik.
c. Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH¯).
d. Mengubah lakmus merah menjadi biru.
e. Menetralkan larutan asam.
Basa dapat dibagi atas basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH¯ dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Contoh basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH), sedangkan contoh basa lemah adalah amoniak (NH3).
Garam mempunyai sifat yang berbeda dengan asam dan basa. Sifat-sifat larutan garam adalah sebagai berikut.
a. Menghantarkan arus listrik.
b. Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru.
Indikator ini dapat berubah warna ketika ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa dapat berupa indikator buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis.
a. Indikator Buatan
Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter.

  1. Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral. Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam.
  2. Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam- macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi denganwarna standar untuk pH 1 – 14.
Cara menggunakan indikator universal adalah:
1) Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya,
2) Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar.




  1. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan
dengan peta warna yang tersedia.

  1. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning (Gambar 2.11). Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10
  1. pH Meter Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan Ph meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

b. Indikator Alami
Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu. Untuk menjadikan

indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.

Pelestarian flora dan fauna

Usaha pelestarian flora dan fauna di Indonesia dibentuk suaka marga satwa dan cagar alam.
Suaka marga satwa adalah suatu kawasan hutan tempat melindungi hewan-hewan tertentu dan tidak untuk diburu.
Contoh suaka marga satwa di Indonesia:
1.    Suaka marga satwa G. Leuser di Aceh untuk melindungi gajah, badak, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, dan buaya.
2.    Suaka marga satwa Sumatera Selatan untuk melindungi tapir, badak, harimau, gajah dan rusa.
3.    Suaka marga satwa Way Kambas di Lampung untuk melindungi gajah, badak dan harimau.
4.    Suaka marga satwa Pulau Komodo untuk melindungi komodo.
5.    Suaka marga satwa Baluran Jawa Timur untuk melindungi banteng, badak, kerbau, rusa, dan sebagainya.
6.    Suaka marga satwa pulau Mojo di Sumbawa untuk melindungi kakaktua, ayam hutan, sapi, babi, dan sebagainya.
7.    Suaka marga satwa Kutai Kaltim untuk melindungi babi hutan, banteng, orang utan, rusa, dan sebagainya.

Cagar alam adalah kawasan hutan untuk melindungi hewan, tumbuhan, tanah dan tempat-tempat bersejarah lainnya.
Contoh cagar alam yang ada di Indonesia:
1.    Cagar alam Pulau Dua di Jabar untuk melindungi hutan dan burung laut yang beraneka ragam, sehingga dikenal sebagai kerajaan laut.
2.    Cagar alam Cibodas di gunung Gede untuk melindungi hutan huja tropis dan aneka tumbuhan lainnya.
3.    Cagar alam Ujung Kulon, Jawa Barat untuk melindungi hutan sekaligus binatang di dalamnya seperti badak bercula satu, rusa, buaya, banteng dan sebagainya.
4.    Cagar alam Pananjung Pangandaran untuk melindungi hutan, rusa, banteng, babi hutan, dan sebagainya.
5.    Cagar alam Lalijiwa Jatim untuk melindungi hutan flora alpina dan cemara.
6.    Cagar alam raflesia Bengkulu untuk melindungi pohon Raflesia (bunga bangkai).
7.    Cagar alam Sibolangit Sumatera Utara untuk melindungi flora asli Sumatera.

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Di Indonesia terdapat 6 taman nasional yang telah ditetapkan oleh UNESCO (atas permintaan Pemerintah Indonesia) sebagai cagar biosfer, 6 taman nasional sebagai Warisan Dunia, dan 2 sebagai situs Ramsar. Terdapat dua taman nasional berstatus cagar biosfer dan warisan dunia, yaitu TN Gunung Leuser dan Komodo.

Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.


Taman wisata adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan flora, fauna, maupun alam itu sendiri yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contoh Taman wisata mekar sari

Ekosistem

Komponen Ekosistem, Peran, dan Interaksinya
Terjadi interaksi antarkomponen biotik dalam ekosistem. Selain itu kehidupan komponen biotik dipengaruhi oleh komponen abiotiknya. Sedangkan keadaan komponen abiotik ditunjang oleh
komponen biotik. Oleh karena itu terjadi hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan komponen abiotik.
Contoh hubungan itu adalah sebagai berikut.
1. Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik.
Contohnya adalah tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen, sehingga kadar oksigen meningkat dan suhu lingkungan menjadi sejuk. Jadi tumbuhan hijau (komponen biotik) mampu memengaruhi komposisi udara dan suhu lingkungan (komponen abiotik).
2. Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik.
Contohnya adalah cahaya, tanah, air, udara, dan unsur hara (komponen abiotik) memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (komponen biotik).
Sedangkan contoh hubungan saling ketergantungan antara sesama komponen biotik adalah sebagai berikut.
1. Saling ketergantungan intraspesies (makhluk hidup sejenis).
Contohnya sekumpulan lebah saling bekerja sama mengumpulkan madu sebagai cadangan makanan di sarangnya.
2. Saling ketergantungan antarspesies (makhluk hidup tidak sejenis). Contohnya tanaman kacang-kacangan memerlukan bakteri Rhizobium untuk membantu menambat nitrogen bebas dari udara, sedangkan bakteri Rhizobium memerlukan media atau substrat dan makanan untuk hidup.
Saling ketergantungan antarspesies yang berbeda jenis juga terjadi dalam peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan perpindahan materi dan energi. Hal ini akan membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

1. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang digambarkan secara skematis dalam bentuk garis lurus searah dan tidak bercabang.
Dari peristiwa makan dan dimakan, akan terjadi perpindahan atau aliran energi dari produsen (rumput) ke konsumen I (belalang) hingga konsumen puncak (elang). Sebagai sumber energi utama dalam ekosistem adalah sinar matahari. Energi ini diubah oleh produsen menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa karbon (misalnya berupa karbohidrat, lemak, dan protein). Jika produsen dimakan konsumen, energi yang tersimpan dalam bahan makanan itu berpindah ke tubuh konsumen dan dapat diubah menjadi energi panas, energi gerak, dan sebagian disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang menyusun tubuh makhluk hidup. Ketika konsumen I dimakan konsumen II, terjadi lagi perpindahan energi. Demikian seterusnya dalam setiap peristiwa makan dan dimakan diikuti dengan perpindahan energi. Selama perjalanan itu, terjadi
pengurangan energi sehingga tidak semua energi dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup.

2. Jaring-Jaring Makanan
Pada kenyataannya, peristiwa makan dan dimakan terjadi dengan pola yang lebih rumit dari contoh rantai makanan di atas. Elang tidak hanya makan ular saja. Ular tidak hanya makan ayam, dan ayam juga tidak hanya makan belalang saja. Di alam, beberapa proses makan dan dimakan (rantai makanan) saling berkaitan membentuk sebuah jaring-jaring makanan.
3. Piramida Makanan


Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik.
Dalam ekosistem seringkali terdapat dua konsumen atau lebih yang menempati puncak piramida, sehingga ada piramida makanan dengan satu puncak dan piramida makanan dengandua puncak. Piramida makanan dengan satu puncak berarti hanya terdapat satu jenis karnivora yang menempati puncak piramida (konsumen puncak). Piramida makanan dengan dua puncak berarti pada puncak piramida ditempati oleh dua jenis karnivora yang keduanya tidak saling memakan.
E Jenis-Jenis Interaksi Antarorganisme
dalam ekosistem terjadi hubungan antarmakhluk hidup. Terdapat beberapa jenis hubungan antarmakhluk hidup, yaitu sebagai berikut.
1. Hubungan Netral
Hubungan netral yaitu hubungan yang tidak saling memengaruhi. Netralisme terjadi apabila nisianya berbeda. Namun sesungguhnya hubungan yang benar-benar netral tidak ada, sebab setiap organisme memerlukan komponen abiotik (udara, ruangan, air, dan cahaya) yang sama, sehingga timbul persaingan. Selain itu setiap organisme juga mengeluarkan zat sisa yang dapat mengganggu organisme lain. Contoh hubungan netral ini adalah hubungan antara kambing dan ayam yang dipelihara manusia dalam kandang yang berdekatan.
2. Hubungan Simbiosis
Hubungan simbiosis yaitu hubungan saling memengaruhi antara dua organisme. Hubungan simbiosis ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Contohnya adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga. Kupu-kupu memperoleh madu dari bunga sedangkan tumbuhan berbunga dibantu proses penyerbukannya. Simbiosis mutualisme juga terjadi antara manusia dengan bakteri Eschericia coli yang hidup di usus. Bakteri tersebut menghasilkan vitamin K yang berperan pada proses pembekuan darah manusia. Sedangkan manusia memberikan perlindungan, makanan, dan lingkungan yang cocok bagi bakteri di dalam usus.
b. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme di mana yang satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat saling berinteraksi. Contohnya adalah tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Tanaman anggrek diuntungkan karena dapat hidup di pohon yang ditumpanginya, sedangkan pohon tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian apapun dari hadirnya tanaman anggrek.
c. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan saat berinteraksi. Contohnya adalah tumbuhan tali putri dan benalu dengan inangnya. Tali putri tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga
mengambil sari makanan dari tumbuhan inang. Contoh lain adalah kutu yang hidup pada kulit hewan. Kutu mendapat untung karena mengisap darah, sebaliknya hewan dirugikan karena darahnya diisap dan menjadi gatal-gatal.
3. Hubungan Kompetisi
Hubungan kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terdapat ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, pasangan kawin, dan ruang. Hubungan kompetisi dapat terjadi antara individu-individu dalam satu spesies maupun individu-individu yang berbeda spesies. Contoh hubungan kompetisi yang berbeda spesies adalah hubungan antara banteng dan rusa yang menempati padang rumput yang sama. Contoh hubungan kompetisi dalam satu jenis adalah persaingan antara pejantan kumbang badak untuk memperebutkan betina ketika musim kawin tiba.
4. Hubungan Predasi

Hubungan predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang dimangsa. Contohnya adalah hubungan antara rusa dengan singa. Meskipun tampaknya kejam, hubungan predasi diperlukan untuk mengendalikan jumlah populasi mangsa. rusa dapat berkembang biak dengan cepat. Jika sebagian populasi rusa tidak dimakan oleh singa, maka rusa-rusa itu dapat kekurangan makanan.

Aliran Energi
Sumber energi untuk organisme adalah energi kimia yang terdapat di dalam makanan. Makhluk hidup tidak mampu menciptakan energi, melainkan hanya memindahkan dan memanfaatkannya untuk beraktivitas. Perpindahan energi berlangsung dari matahari ke tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Di sini energi cahaya diubah menjadi energi kimia. Sewaktu tumbuhan hijau dimakan herbivora, energi kimia yang tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke dalam tubuh herbivora dan sebagian energi hilang berupa panas.
A.    Arus energi merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.
B.     Siklus Materi hewan, tumbuhan, dan batu, tersusun oleh materi. Materi ini terdiri atas unsur kimia, seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan fosfor (P). Materi tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber energi bagi organisme lain melalui proses makan dan dimakan. Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Jika makhluk hidup mati, tidak berarti aliran materi terhenti, tetapi makhluk yang mati menjadi makanan bagi makhluk hidup yang lain, misalnya bangkai hewan atau tumbuhan dimakan oleh jasad renik, seperti bakteri dan jamur dalam proses pembusukan. Sebagian hasil pembusukan tersebut adalah gas, misalnya CO2, cairan, dan mineral. Gas dan mineral tersebut kemudian digunakan lagi oleh tumbuhan dalam proses sintesis. Tumbuhan dimakan oleh herbivora, maka proses makan dan dimakan berulang. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa aliran materi merupakan suatu daur (Gambar 9.8 Pengertian, Unsur-unsur Siklus Materi dan Aliran Energi).
Materi tidak ada habis-habisnya, materi mengalir dari tubuh makhluk hidup yang satu ke tubuh makhluk yang lain dan dari dunia hidup ke dunia tak hidup, serta kembali lagi ke dunia hidup. Daur materi di atas disebut daur biogeokimia, yaitu daur yang melibatkan proses biologi, geologi, dan kimia. Mata rantai makhluk hidup dalam daur biogeokimia merupakan jaring-jaring kehidupan. Aliran materi merupakan suatu daur, sedangkan aliran energi bukan suatu daur, melainkan aliran yang searah. Setelah melewati beberapa transformasi yang menjaga semua makhluk hidup tetap hidup, energi tersebut kembali ke angkasa luar sebagai panas. Dengan demikian, tidak ada daur energi. Berikut contoh siklus materi yaitu daur air, daur nitrogen, daur karbon, daur fosfor, dan daur sulfur.

Organ dan Sistem Organ

      Organ
Meskipun jaringan tersusun dari sekumpulan sel, tetapi masih belum mampu melaksanakan fungsi secara sendiri-sendiri, sehingga perlu bekerja sama dengan jaringan lain. Misalnya, jaringan otot rangka tidak dapat melaksanakan fungsinya untuk menggerakkan tulang bila tidak bersama-sama dengan jaringan saraf. Kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan fungsi tertentu disebut organ.
1. Organ pada Tubuh Hewan Vertebrata dan Manusia
Organ yang dimiliki hewan tingkat tinggi dan manusia antara lain mata, paru-paru, jantung, hati, lambung, ginjal, telinga, dan kulit. 
Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
a. Mata berfungsi untuk melihat. Organ ini antara lain terbentuk dari jaringan otot dan jarigan saraf.
b. Paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan. Organ ini antara lain terbentuk dari jaringan otot dan jaringan saraf.
c. Jantung berfungsi memompa darah supaya beredar ke seluruh tubuh. Organ ini antara lain terbentuk dari jaringan otot jantung, jaringan pengikat, dan jaringan saraf.
d. Hati berfungsi sebagai tempat menawarkan racun yang terbentuk dalam tubuh. Organ ini antara lain terbentuk dari jaringan otot, jaringan pengikat, dan jaringan saraf.
e. Lambung merupakan organ yang berfungsi sebagai salah satu alat pencernaan. Organ ini antara lain terbentuk dari jaringan epitel, jaringan otot polos, dan jaringan pengikat.285
f. Telinga berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan tubuh. Organ ini terbentuk antara lain oleh jaringan otot, jaringan epitel, dan jaringan saraf.
g. Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dan pengaturan suhu. Organ ini terbentuk antara lain oleh jaringan otot, jaringan epitel, dan jaringan saraf.
2. Organ pada Tubuh Tumbuhan
Organ-organ pokok yang terdapat pada tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Bunga dan buah bukan merupakan organ pokok pada tumbuhan, keduanya merupakan cabang yang berubah bentuk dan tumbuh terbatas.
a. Daun tersusun oleh jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan jaringan pengangkut. Fungsi daun adalah sebagai tempat fotosintesis yang menghasilkan makanan untuk kehidupan tumbuhan itu sendiri, dan berfungsi sebagai organ pernapasan.
b. Akar tersusun oleh jaringan epidermis, jaringan parenkim,dan jaringan pengangkut. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama sehingga akar dapat berfungsi sebagai organ penyerap air dan zat hara (mineral), sebagai penegak batang dan organ pernapasan.
c. Batang tersusun oleh jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan korteks, jaringan silinder pusat, dan jaringan pengangkut. Fungsi batang adalah sebagai alat pengangkutan, dan penopang tubuh tumbuhan. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berperan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan cadangan.
3. Sistem Organ
Beberapa organ di dalam tubuh makhluk hidup multiseluler bekerja sama menjalankan suatu fungsi tertentu membentuk sistem organ.
1. Sistem Organ pada Tubuh Hewan Vertebrata dan Manusia
Sistem organ yang terdapat pada manusia antara lain sistem pernapasan dibentuk oleh organ, hidung, tenggorokan, cabang tenggorokan, paru–paru. Sistem pencernaan dibentuk oleh organ mulut, kerongkongan, hati, lambung, pankreas, kantung empedu, usus, dan anus (rectum). Contoh sistem organ yang lain adalah sistem saraf, sistem pengeluaran, sistem peredaran darah, sistem reproduksi, sistem hormon, sistem rangka, dan sistem otot.
2. Sistem Organ pada Tumbuhan

Seperti halnya pada hewan tingkat tinggi dan manusia, tumbuhan tingkat tinggi juga memiliki sistem organ. Organ utama tersebut meliputi daun, batang, dan akar. Ketiga organ tersebut bekerja sama membentuk sistem organ untuk melakukan fungsi/proses tertentu, misalnya fotosintesis.  Semua sistem organ pada tubuh makhluk hidup saling berhubungan dan bekerja sama, serta saling mempengaruhi. Kumpulan dari beberapa sistem organ akan membentuk organisme.


Sistem Organ
Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antar organ untuk melakukan fungsi-fungsi yang lebih kompleks. sistem organ disebut juga kumpulan beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ-organ saling bergantung dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Contoh sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem peredaran darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi.
1. Sistem Organ pada Tubuh Hewan Vertebrata dan Manusia
Sistem organ yang terdapat pada manusia antara lain sistem pernapasan dibentuk oleh organ, hidung, tenggorokan, cabang tenggorokan, paru–paru. Sistem pencernaan dibentuk oleh organ mulut, kerongkongan, hati, lambung, pankreas, kantung empedu, usus, dan anus (rectum). Contoh sistem organ yang lain adalah sistem saraf, sistem pengeluaran, sistem peredaran darah, sistem reproduksi, sistem hormon, sistem rangka, dan sistem otot.
a.       Sistem Pencernaan Makanan. Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
b.      Sistem Pernapasan. Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ, di antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.
c.       Sistem Sirkulasi. Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ, seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
d.      Sistem Ekskresi. Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2 atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ, seperti ginjal, kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.
e.       Sistem Endokrin.Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar gondok.
f.       Sistem Saraf. Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons rangsang tersebut.
g.    Sistem Rangka.Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh. Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yang sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di dalam sumsum tulang.
h.      Sistem Otot. Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot jantung.
i.        Sistem Reproduksi. Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan). Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria dan wanita berbeda.
j.  Sistem Kekebalan dan Limfatik.Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
 
Sistem Pencernaan

2. Sistem Organ pada Tumbuhan
Seperti halnya pada hewan tingkat tinggi dan manusia, tumbuhan tingkat tinggi juga memiliki sistem organ. Organ utama tersebut meliputi daun, batang, dan akar. Ketiga organ tersebut bekerja sama membentuk sistem organ untuk melakukan fungsi/proses tertentu, misalnya fotosintesis.  Semua sistem organ pada tubuh makhluk hidup saling berhubungan dan bekerja sama, serta saling mempengaruhi. Kumpulan dari beberapa sistem organ akan membentuk organisme.