Biologi adalah ilmu tentang
makhluk hidup. Objek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup.
Berbagai cabang Biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme,
seperti botani untuk mempelajari tumbuhan, zoologi untuk mempelajari hewan, dan
mikrobiologi untuk mempelajari mikroorganisme. Berbagai aspek kehidupan dikupas
tuntas melalui cabang Biologi seperti ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi
(tumbuhan, hewan maupun manusia), sedang fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Hubungan
antar sesama makhluk dan dengan alam sekitar dapat dipelajari dalam ekologi,
dan mekanisme pewarisan sifat dipelajari dalam genetika.
Di
bumi, manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup berdampingan dan saling
berinteraksi dengan lingkungan. Bila dicermati, lingkungan dapat berupa makhluk
hidup (lingkungan biotik) maupun berupa makhluk tak hidup (lingkungan
abiotik). Batu dan kerikil yang
berserakan di halaman rumah merupakan komponen abiotik, sedangkan kupu-kupu,
burung, dan bunga mawar merupakan komponen biotik.
Dengan
demikian, berdasarkan objeknya, gejala alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu
gejala alam biotik dan gejala alam abiotik. Gejala alam dapat berupa gejala
kejadian dan gejala kebendaan. Gejala alam kejadian merupakan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam seperti terjadinya hujan, kebakaran,
perkaratan, pengendapan, kelahiran, metamorfosis, pernapasan, dan sebagainya.
Sedangkan gejala alam kebendaan menunjukkan benda-benda yang ada di alam
seperti tanah liat, besi, kapur, burung, siput, pohon mangga, dan sebagainya.
Di alam ini, banyak gejala abiotik yang
menyebabkan timbulnya gejala abiotik baru, demikian juga banyak pula gejala
alam biotik yang menyebabkan timbulnya gejala biotik baru. Contohnya gejala
alam panas matahari menyebabkan air menguap, uap air di udara berkumpul
membentuk awan, ketika awan telah jenuh, akan turun menjadi hujan. Selain itu
ada pula gejala alam abiotik yang mempengaruhi gejala alam biotik atau sebaliknya.
Contohnya fotosintesis merupakan gejala biotik yang dipengaruhi oleh gejala
alam abiotik seperti intensitas sinar matahari dan suhu. Gejala abiotik
pelapukan batuan yang ditumbuhi lumut disebabkan oleh gejala biotik pertumbuhan
lumut tersebut.
1. Gejala Alam
Biotik
Gejala
alam biotik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup, misalnya metamorfosis
serangga, fotosintesis, penyerbukan, pertumbuhan makhluk hidup, dan lain-lain.
Gejala alam biotik hanya dimiliki atau dapat dilakukan oleh makhluk hidup,
sehingga merupakan ciri-ciri makhluk hidup. Contoh gejala alam biotik antara
lain sebagai berikut:
a.
Tumbuh dan berkembang
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala
pertumbuhan dan perkembangan. Biji jagung yang ditanam di tempat yang sesuai
akan berkecambah, lalu seiring dengan waktu akan tumbuh menjadi besar dan
berkembang membentuk daun, akar, bunga, dan menghasilkan buah. Lain halnya
dengan batu, tembok, meja, dan gelas, meskipun diletakkan selama
bertahun-tahun, bentuknya akan tetap seperti itu. Kemampuan unik untuk tumbuh
dan berkembang hanya dimiliki oleh objek biotik (makhluk hidup) saja.
b.
Gerak
Semua makhluk hidup menunjukkan
kemampuan untuk bergerak. Kebanyakan hewan mampu bergerak dengan aktif.
Tumbuhan juga melakukan gerak, meskipun geraknya terbatas. Ikan dalam akuarium
tentu tak akan diam di tempat, melainkan bergerak aktif kian kemari. Tumbuhan
yang diletakkan di tempat gelap, akan bergerak dalam bentuk pertumbuhan ke arah
datangnya sinar.
c.
Bernapas
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala
bernapas, yaitu mengambil oksigen dari udara dan melepaskan karbon dioksida.
Oksigen diperlukan untuk membakar zat makanan agar diperoleh energi. Dengan
energi ini makhluk hidup dapat tumbuh, berkembang, dan melakukan aktivitasnya.
d.
Bertambah banyak karena mampu berkembang biak
Makhluk hidup mampu berkembang biak.
Sepasang merpati jika kamu pelihara dengan baik, setelah beberapa tahun akan
berkembang biak, bertelur, lalu menetas sehingga jumlahnya bertambah banyak.
e. Peka
terhadap rangsang
Daun putri malu bila disentuh akan segera
mengatup. Rangsangan dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.
Manusia dan hewan mengenali adanya rangsang melalui indera. Manusia mempunyai
lima indera yang masing-masing peka terhadap jenis rangsang tertentu. Tumbuhan
tidak mempunyai indera, tetapi juga peka terhadap rangsang. Mengatupnya daun
putri malu ketika disentuh seperti pada contoh di atas merupakan salah satu
bukti. Sifat seperti ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup.
2. Gejala Alam
Abiotik
Gejala
alam abiotik berkaitan dengan sifat fisik dan kimia di luar makhluk hidup,
contohnya hujan, pelapukan, erosi, ledakan, dan sebagainya. Beberapa
karakteristik atau sifat gejala alam abiotik antara lain sebagai berikut.
a.
Wujud
Benda abiotik dapat dibedakan wujudnya, yaitu ada yang
berwujud padat, cair, dan gas.
b.
Bentuk
Semua
benda abiotik mempunyai bentuk yang dapat di gunakan sebagai cara mengenali
benda tersebut. Kertas, pensil, tas, dan buku mempunyai bentuk yang berbeda sehingga
dengan mudah dibedakan satu dengan lainnya.
c.
Warna
Gejala
alam abiotik dapat diamati karakteristik warnanya, misalnya tanah ada yang
berwarna merah, coklat, hitam, dan putih.
d.
Ukuran
Benda abiotik mempunyai ukuran yang dapat diukur,
diamati dan dibandingkan dengan benda lain. Ukuran benda abiotik dapat berupa
ukuran panjang, berat, suhu, berat jenis, dan sebagainya.
e.
Bau
Gejala
alam abiotik dapat dicirikan berdasarkan baunya. Meskipun bau merupakan salah
satu cara mengenal suatu bahan, namun tidak semua bahan aman untuk dihirup
uap/baunya guna mengetahui jenis bahan itu.
f.
Rasa
Beberapa benda abiotik dapat diketahui berdasarkan
rasanya. Contohnya gula rasanya manis, cuka berasa asam, sedangkan garam
rasanya asin. Namun demikian karakteristik ini hanya terbatas pada benda yang
sudah dikenal atau diyakini aman untuk dicoba.
g.
Tekstur
Tekstur merupakan halus kasarnya permukaan suatu
benda. Karakteristik benda abiotik dapat dikenali dari teksturnya. Tanpa
membuka mata, antara pasir dan tepung dapat dibedakan dari teksturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar