Keselamatan kerja
Keselamatan
kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan kegiatan
di sekolah, baik di kelas, di laboratorium, maupun di bengkel kerja.
Laboratorium merupakan suatu ruangan yang dirancang khusus sebagai tempat untuk
melakukan aktivitas pengamatan maupun percobaan dengan aman. Di dalam
laboratorium IPA terdapat banyak peralatan dan bahan yang dapat digunakan. Di
dalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta perlengkapan
laboratorium lainnya. Pengadaan alat dan bahan harus diperlakukan sesuai dengan
kebutuhan. Kebutuhan alat dan bahan laboratorium didasarkan pada tujuan yang
hendak dicapai. Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan
praktikum, eksperimen dan penelitian. Bahan adalah suatu benda yang diteliti
atau diuji dalam praktikum dan eksperimen.
Alat dan bahan
tersebut ada yang membahayakan, bila tidak dipelajari dan menggunakannya secara
tepat dan hati-hati. Melakukan eksperimen sangat menarik, tetapi sekaligus
membahayakan bila mengabaikan keselamatan kerja. Langkah- langkah yang di
tempuh harus pasti di dalam eksperimen ini merupakan langkah yang tidak memungkinkan
terjadinya kecelakaan. Kita harus tahu bahaya apa saja yang mungkin terjadi dan
bagaimana cara menghindarinya. Dengan begitu,dapat diperoleh keuntungan dari
aktivitas yang di lakukan dan terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.
Untuk menciptakan
keselamatan kerja ketika beraktivitas di laboratorium , aturan keselamatan harus
diikuti sebagai berikut:
a.
Selalu mohon ijin kepada guru untuk memulai aktivitas.
b.
Pelajari prosedur yang akan dilakukan. Bila ada yang
belum paham, tanyakan kepada guru.
c.
Pahami beberapa simbol keselamatan yang ditunjukkan
pada berbagai tempat di laboratorium, misalnya di botol zat kimia atau bahan
lain.
d.
Gunakan alat-alat keselamatan untuk melindungi diri,
misalnya kacamata atau jas laboratorium.
e.
Jika memanaskan tabung reaksi, jangan arahkan mulut
tabung ke arah sendiri atau yang lain.
f.
Jangan pernah makan atau minum di dalam laboratorium.
Jangan sekali-kali menghirup atau mengecap zat kimia.
g.
Jika menumpahkan zat kimia, segera bersihkan dengan air.
Laporkan segera kepada guru.
h.
Kenalilah tempat alat-alat yang diperlukan untuk
keperluan darurat seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, mantel api, semprotan
keselamatan, dan alarm kebakaran.
i.
Jauhkan semua bahan dari api.
j.
Bagi yang berambut panjang, ikatlah rambut ke
belakang.
k.
Jika terjadi kebakaran di dalam kelas atau jika baju
terjilat api, padamkanlah dengan mantel kebakaran atau semprotkan dengan
penyemprot keselamatan bila ada. Jangan
langsung lari meninggalkan api.
l.
Laporkan setiap kecelakaan sekecil apapun kepada guru.
Untuk mencegah
terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu diperhatikan
hal-hal di bawah ini:
a.
Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap
vertikal dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan dijinjing.
b.
Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
c.
Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang,
terutama ketika atau selesai dipanaskan.
d.
Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang
atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain.
e.
Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca
dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.
f.
Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan
terutama bahan kimia.
g.
Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia
langsung terkena sinar matahari.
h.
Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang
kokoh.
Adapun
penggunaan alat yang menggunakan sumber listrik, perhatikan hal-hal berikut.
a.
Memeriksa kelengkapan alat seperti kabel dan
tomboltombol. Kelengkapan yang tidak memadai atau tidak tersedia akan membuat
kesulitan saat mengoperasikan alat tersebut.
b.
Menjauhkan dari air. Alat yang menggunakan sumber
listrik, mutlak harus dijauhkan dari air karena akan membuat alat menjadi rusak
atau dapat menyebabkan terjadinya hubungan singkat.
c.
Mengetahui kegunaan alat. Baca petunjuk praktikum atau
menanyakan langsung kepada guru atau petugas laboratorium.
d.
Mengetahui prosedur penggunaan alat. Baca buku
petunjuk penggunaan alat dan bila kurang jelas dapat menanyakannya kepada guru
atau petugas.
e.
Mengetahui cara kerja alat, meskipun tidak mutlak
diperlukan tetapi dapat membantu memahami cara menggunakan alat dengan benar.
Bahan Kimia di labolatorium
Hal penting yang
perlu diperhatikan agar semua pekerjaan di laboratorium berlangsung efisien dan
aman adalah perencanaan ruangan penyimpanan yang tepat. Ruang penyimpanan harus
memiliki ventilisasi dan pencahayaan yang cukup. Ruang penyimpanan harus bersih
dan zat-zat kimia yang tidak cocok satu sama lain tidak boleh disimpan
bersamaan. Kebersihan dan keteraturan ini harus dipelihara secara terus
menerus. Botol-botol zat yang pernah dibuka harus selalu dicek, apakah tutupnya
cukup rapat, karena zat kimia yang menguap dapat merusak zat kimia yang lain
atau bahan-bahan lain di dalam laboratorium, terutama peralatan dari logam. Zat
kimia yang sudah pernah dibuka juga harus selalu dicek kualitasnya, apakah
masih baik atau sudah rusak karena berlalunya waktu. Zat-zat kimia yang telah
rusak tidak perlu disimpan lagi dan perlu dimusnahkan dengan cara yang tepat.
Hal yang juga
amat penting dalam rangka melakukan penyimpanan dan penanganan zat kimia secara
aman, yaitu dengan jalan memberikan label yang tepat pada wadah zat kimia yang
bersangkutan, seperti contoh di samping. Ketika baru diterima dari pabrik, zat
kimia tertentu telah dilengkapi dengan label yang sesuai. Sementara itu wadah
yang berisi zat kimia di laboratorium sekolah seringkali lupa dilabeli.
Prosedur dan cara yang telah ditetapkan harus diikuti. Bila label yang
diperoleh dari pabrik belum cukup, perlu disertakan label tambahan yang berisi
informasi bagi siswa. Patut dicatat bahwa semua wadah zat kimia baik yang akan
disimpan ataupun yang akan dibuang, harus diberi label yang sesuai. Zat kimia
yang tidak berlabel harus dihilangkan demi keamanan.
Bahan-bahan
Kimia Yang ada di labolatorium
Terdapat
bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, antara lain :
a)
Aluminium sulfat (AlSO4)
Berbentuk
kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat digunakan sebagai
pengganti tawas.
b)
Amoniak pekat (NH4OH)
Larutan pekat
gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan iritasi.
Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Amoniak pekat jika tertelan
sangat berbahya.
c)
Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat
merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Asam sulfat dapat
menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan dapat merusak pakaian.
d)
Asam klorida (HCl)
Asam klorida
merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud uap dapat merusak
kulit, mata, dan alat pernafasan.
e)
Etanol (C2H3OH)
Etanol sering
disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan sebagai
pelarut.
f)
Formalin 40% (HCHO)
Formalin
bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Formalin digunakan untuk
membunuh hama.
g)
Klorofrom (CHCl3)
Kloroform
merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Kloroform digunakan sebagai
obat bius dalam laboratorium.
h)
Metilin Biru
Metilin berwujud
zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai pewarnaan inti
sel.
i)
Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium
hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara,
bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida termasuk bahan berbahaya yang
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
j)
Kobalt klorida (CoCl6H2O)
Kobalt klorida
merupakan zat padat, kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air, dan
dapat mengikat uap air. Kobalt klorida digunakan untuk menguji kelembaban
udara.
k)
Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida
merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal. Natrium klorida disebut
juga garam dapur.
Simbol zat kimia di labolatorium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar