Senin, 13 Juni 2016

Mikroskop

MIKROSKOP
Mikroskop merupakan alat bantu penglihatan untuk mengamati objek berukuran renik sehingga objek kelihatan lebih besar dan jelas. Mata telanjang hanya dapat memisahkan dua buah titik berdekatan yang berjarak 10–3 – 10–1 mm. Dengan bantuan lup, kamu dapat memisahkan dua buah titik berdekatan yang berjarak 10–4 – 10–2 mm. Jika kamu mengamati objek dengan mikroskop optik, dua buah titik yang berjarak 10–6 – 10–4 mm. Jadi sebuah sel yang berukuran 1/100.000 mm dapat kamu amati dengan mikroskop optik.

Mikroskop mula-mula dikembangkan oleh Antonie Van Leuwenhoek (1632–1723). Mikroskop pertama ini susunannya masih sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari sebuah lensa cembung. Perbesaran yang dihasilkan maksimum 300 kali. Mikroskop modern disusun minimal oleh dua buah lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Di laboratorium kamu akan menjumpai lensa objektif dan lensa okuler bukan berupa lensa tunggal, tetapi berupa susunan lensa. Perbesaran yang dihasilkan mikroskop optik modern mencapai 1.250 kali.
Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis mikroskop untuk berbagai keperluan. Mikroskop yang tersedia di laboratorium sekolah biasanya berupa mikroskop cahaya biasa. Mikroskop jenis yang lain misalnya mikroskop stereo (mempunyai dua okuler, sehingga dapat diamati dengan dua mata), mikroskop fotografi (dilengkapi dengan kamera untuk memotret), mikroskop fase (untuk mengamati struktur mineral), mikroskop ultraviolet (menggunakan sumber cahaya ultraviolet), dan mikroskop elektron (menggunakan berkas elektron sebagai pembawa citra gambar. Dengan mikroskop elektron, perbesaran yang diperoleh dapat mencapai 100.000 kali.

 
 
1. Tubus/tabung mikroskop, berupa tabung kosong yang dapat dinaik-turunkan untuk mengatur fokus.
2. Lensa objektif, terletak di bagian bawah tabung mikroskop. Berfungsi untuk menghasilkan bayangan benda yang sedang diamati. Lensa ini tersedia dalam berbagai ukuran pembesaran, biasanya 5x, 10x, dan 12,5x.
3. Lensa okuler, terletak di bagian atas tabung mikroskop. Fungsinya untuk memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Lensa ini tersedia dalam berbagai ukuran pembesaran, biasanya 4x, 10x, 40x, dan 100x.
4. Revolver, adalah alat yang dapat berputar untuk memilih ukuran lensa objektif yang akan digunakan.
5. Makrometer (tombol pengatur kasar), adalah tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
6. Mikrometer (tombol pengatur halus), adalah tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik-turunkan tabung mikroskop dengan jarak pergeseran yang lebih rapat dibandingkan makrometer.
7. Lengan mikroskop, merupakan bagian yang dipegang ketika mikroskop akan dipindahkan.
8. Meja preparat, tempat meletakkan preparat yang akan diamati.
9. Penjepit objek, yaitu penjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika sedang diamati.
10. Diafragma, berupa lubang yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan dalam pengamatan.
11. Kondensor (pemusat cahaya), terdiri dari seperangkat cermin yang berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya.
12. Cermin, berfungsi untuk mengarahkan cahaya agar dapat masuk diafragma dan kondensor. Biasanya tersedia dua cermin (permukaan datar dan cekung). Kedua cermin dapat dipakai bergantian sesuai dengan kondisi cahaya ruangan. Pada ruangan yang terang cukup menggunakan cermin yang datar, namun bila cahaya ruangan redup dapat
digunakan cermin cekung. Ada juga jenis mikroskop yang menggunakan sumber cahaya dari lampu listrik, sehingga pengamatan tidak tergantung pada kondisi pencahayaan ruangan.
13. Kaki mikroskop, merupakan bagian paling bawah yang berfungsi untuk mengokohkan kedudukan mikroskop.

Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).

Cara menggunakan mikroskop:
1) Persiapan
a)      Membawa mikroskop.  Teknik membawa mikroskop yang benar adalah tangan kanan memegang pegangan (lengan) mikroskop, sedangkan tangan kiri menyangga di bagian bawah (kaki) mikroskop.
b)      Membersihkan mikroskop. Untuk membersihkan lensa pilihlah jenis kain yang sangat halus agar lensa tidak tergores.
c)      Meletakkan mikroskop. Cara meletakkan mikroskop yang benar adalah mikroskop diletakkan di tempat yang datar agar saat mengamati, khususnya saat mengamati objek yang basah, mikroskop tidak rusak terkena air.
d)     Posisi lengan mikroskop mengarah ke tempat duduk kita, sedangkan meja preparat menghadap ke arah yang berlawanan.
2) Pelaksanaan pengamatan
a)      Mengatur penerangan atau cahaya. Gunakanlah lensa objek dengan pembesaran paling kecil, kemudian pastikan makrometer dan mikrometer dapat diputar. Lalu, arahkan cermin ke sumber cahaya.
b)      Memasang preparat.
c)      Naikkan tabung dengan menggunakan makrometer sehingga lensa objektif tidak membentur meja preparat. Putarlah revolver sehingga lensa objektif lemah (yang lebih pendek ukurannya) ditempatkan langsung di bawah okuler. Apabila letaknya tepat akan terdengar suara klik. Setelah itu, bukalah diafragma sebesar-besarnya dengan menggeser bagian yang menonjol. Aturlah letak cermin sehingga cahaya terpantul melalui lubang pada meja preparat. Hindari cahaya matahari langsung mengenai cermin. Lihatlah melalui okuler. Aturlah cermin sedemikian sehingga yang terlihat melalui okuler itu sebuah lingkaran yang terangnya merata. Jika menyilaukan, kecilkan apertur diafragma (lubang diafragma).
d)     Mengamati objek. Sebaiknya, ketika melakukan pengamatan harus menghindari menggerakkan pemutar lensa objektif hingga menyentuh objek. Hal ini dilakukan untuk menghindari pecahnya objek yang diamati.
3) Tahap penyelesaian
a)      Setelah pengamatan objek selesai, objek diambil dan dipindahkan ke tempat lain secara hati-hati.
b)      Bersihkan bagian yang kotor pada lensa mikroskop dengan lap flanel. Caranya, gosokkan lap flanel menurut gerakan melingkar dan dengan tekanan yang lemah. Jangan sekali-kali menggunakan kertas atau kain yang kasar. Kemudian, pasang kembali penutupnya.

Agar benda dapat diamati dengan mikroskop cahaya, maka benda itu harus transparan. Oleh karena itu benda yang akan diamati harus dipersiapkan dulu dengan membuat preparat atau sediaan. Alat dan bahan yang harus disiapkan dalam pembuatan preparat adalah gelas benda, penutup gelas, air secukupnya, pipet tetes, silet, kertas isap, dan pewarna. Silet berfungsi untuk menyayat benda yang akan diamati. Gelas benda berfungsi untuk meletakkan objek gelas yang akan diamati. Penutup gelas berfungsi untuk menutup benda yang diletakkan pada gelas benda. Pewarna digunakan untuk memudahkan dalam pengamatan, misalnya lugol, metilen biru, dan eosin.
Preparat dapat diamati secara melintang maupun membujur. Preparat melintang dibuat dari hasil sayatan secara melintang, sedangkan preparat membujur dibuat dengan sayatan arah membujur.
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat preparat melintang batang.
a.       Siapkan batang yang akan diamati. Pilihlah batang yang cukup lunak sehingga mudah diiris dengan silet.
b.      Iris batang dengan silet secara melintang ke arah tubuh setipis mungkin. Untuk preparat yang tipis seperti daun, kamu dapat menyelipkan daun pada potongan wortel atau gabus yang telah dibelah, kemudian mengirisnya bersamaan.
c.       Letakkan hasil sayatan pada objek gelas dan tetesi dengan air. Jika diperlukan, kamu dapat menambahkan pewarna untuk memperjelas objek.
d.       Tutup dengan gelas penutup perlahan-lahan. Usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara.
e.       Keringkan air yang berlebihan di sekitar kaca penutup dengan kertas isap.
f.       Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop
Pembedahan

Tujuan dilakukannya pembedahan adalah untuk mengamati struktur hewan, terutama hewan vertebrata. Untuk melakukan pembedahan, diperlukan seperangkat alat bedah (dissecting kit) dan meja bedah (preparasi). Minimal peralatan yang harus tersedia ketika akan melakukan suatu pembedahan adalah gunting, pisau, pinset, jarum bertangkai panjang, dan jarum pentul. Agar sisa hewan yang telah dibedah tidak membusuk dan dapat digunakan kembali untuk pengamatan berikutnya, simpanlah hewan di dalam wadah tertutup yang telah diisi formalin 4% - 5%.

Pengamatan menggunakan mikroskop memerlukan beberapa alat dan bahan pendukung yang harus selalu dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah digunakan. Alat dan bahan tersebut adalah:
1. Wadah plastik, diperlukan untuk tempat air bersih yang akan dipergunakan untuk medium preparat
2. Pipet tetes, pendek dan panjang diperlukan untuk mengambil air atau zat-zat kimia yang diperlukan. Mohon diperhatikan penggunaan pipet tetes harus disediakan sendiri-sendiri untuk setiap zat-zat kimia yang dipergunakan untuk membantu pengamatan.
3. Jarum preparat untuk mengambil preparat seperti serbuk sari, spora, dan sebagainya
4. Pinset, ada dua jenis pinset yaitu yang berujung tumpul dan runcing. Pinset dengan ujung tumpul untuk memegang kaca benda pada waktu pemanasan, sedang yang berujung runjing untuk mengambil sayatan yang akan dijadikan preparat.
5. Alat pemotong, ada dua macam yang dapat digunakan yaitu pisau cukur dan silet. Keduanya dapat digunakan untuk mengiris preparat dengan ketebalan yang memadai untuk pengamatan mikroskopik
6. Lampu spiritus, untuk pemanasan bila diperlukan pemanasan
7. Gelas arloji, alat ini digunakan untuk menampung preparat yang akan dipilih sesuai dengan ketebalannya.
8. Alat pembantu untuk memegang bahan yang akan dibuat preparat yaitu empulur ketela pohon yang telah dikeringkan, wortel, gabus, atau kentang.
9. Kaca benda dan penutup, keduanya selalu dipakai berpasangan, kaca benda lebih tebal dan lebih besar mempunyai ukuran standar 25 x 75 mm (1 x 3 inchi); sedangkan gelas penutup tipis lebih kecil, ukurannya bermacam-macam: 22 x 22 mm, 22 x 40 mm atau berbentuk lingkaran dengan diameter 18 mm atau 22 mm.
10. Kertas penghisap, berupa potongan kertas saring atau kertas merang untuk menghisap cairan dari kaca benda dan membersihkan sisa medium yang berada di luar kaca penutup.
11. Lap flanel untuk membersihkan tubuh mikroskop
12. Lap biasa untuk mengeringkan gelas benda dan penutup dapat juga dipergunakan kertas tissue
13. Kertas lensa untuk membersihkan lensa obyektif, okuler, dan cermin mikroskop


1 komentar: