Selasa, 14 Juni 2016

Sel

     Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Semua kegiatan hidup dari makhluk hidup adalah perwujudan dari proses yang terjadi di dalam sel. Pada organisme uniseluler sebuah sel merupakan satu individu. Jadi segala aktivitasnya dilakukan dengan satu sel itu, misalnya respirasi, mencerna makanan, dan berkembang biak. Pada organisme multiseluler, sel-sel saling bekerja sama membentuk jaringan. Jadi jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk yang sama dan mempunyai fungsi yang sama, misalnya jaringan epidermis merupakan lapisan sel-sel yang terletak paling luar. Jaringan merupakan organisasi sel, namun suatu jaringan saja tidak dapat melakukan fungsi yang lebih besar tanpa bekerjasama dengan jaringan lain. Oleh karena itu jaringanjaringan saling bekerjasama membentuk organ. Misalnya organ daun tersusun atas jaringan parenkim palisade, parenkim spons, jaringan pengangkut, dan jaringan epidermis. Beberapa organ kemudian bersatu membentuk sistem organ. Sebagai contoh
sistem pernapasan tersusun atas laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Tubuh organisme tersusun atas beberapa sistem organ.  Urutan organisasi dari sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, organ membentuk sistem organ inilah yang disebut organisasi kehidupan.

1. Struktur dan Fungsi Sel
Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil. Dalam biologi,  sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Istilah ini diberikan oleh Robert Hooke, seorang ahli fisikamatematika dari Inggris pada tahun 1665. Hooke mengamati irisan gabus penutup botol dengan mikroskop dan menemukan rongga-rongga kecil seperti sarang lebah yang disebutnya sel.
Ukuran sel sangat kecil, sehingga hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop. Makhluk hidup ada yang tersusun oleh satu sel (uniseluler) contohnya bakteri dan amoeba. Ada juga makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler), contohnya cacing, manusia, dan tumbuhan. Meskipun sel yang menyusun tubuh makhluk hidup beraneka ragam, sesungguhnya struktur dasar sel hampir sama.
Setiap sel tersusun atas membran sel, protoplasma, dan inti sel. Protoplasma merupakan cairan sel yang di dalamnya terlarut berbagai bahan organik dan anorganik. Pada protoplasma terdapat organela-organela dan inti sel.
                                                           

a. Membran sel
Membran sel atau membran plasma merupakan batas antara bagian luar dan dalam sel, berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya zat dan pelindung sitoplasma. Melalui membran
sel ini berbagai zat seperti oksigen dan zat makanan masuk ke dalam sel, sedangkan zat sisa keluar dari dalam sel.
b. Protoplasma
Protoplasma merupakan cairan sel (plasma sel) yang bersifat koloid karena partikel yang terlarut di dalamnya berukuran 0,001 – 0,1 μm. Protoplasma dibedakan atas nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleoplasma adalah cairan yang ada pada inti sel, sedangkan sitoplasma berada di antara membran sel dan membran inti. Komponen sitoplasma terbesar adalah air (± 80% – 90%) dan bahan-bahan terlarut seperti karbohidrat, protein, lemak, dan garam-garam mineral.

c. Inti sel (nukleus)
Inti sel umumnya terletak di tengah-tengah sel, berbentuk oval atau bulat. Fungsinya sebagai pengatur seluruh kegiatan sel. Di dalam inti sel terdapat kromosom yang berperan dalam menentukan sifat keturunan (hereditas).
Guna melangsungkan proses-proses kehidupannya, sel memiliki organela-organela sel yang berada pada sitoplasma dan masing-masing menjalankan fungsi yang berbeda-beda.
Beberapa organela sel adalah sebagai berikut.
  1. Mitokondria, berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel yaitu untuk menghasilkan energi.
b. Retikulum endoplasma, merupakan sistem membran yang menghubungkan membran inti dengan membran sel.
Berfungsi untuk menyusun dan menyalurkan zat-zat ke bagian-bagian sel. Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Retikulum endoplasma kasar ditempeli oleh ribosom sedangkan retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.

c. Ribosom, ada yang menempel pada retikulum endoplasma dan ada yang bebas terdapat pada sitoplasma. Fungsi ribosom sebagai tempat pembentukan protein.
d. Plastida, merupakan organela yang mengandung pigmen warna tertentu, biasanya hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida yang memiliki zat warna hijau atau klorofil disebut dengan kloroplas, fungsinya untuk fotosintesis.
e. Vakuola, pada sel tumbuhan ukurannya besar, fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan. Pada Protozoa terdapat vakuola makanan untuk mencerna makanan dan vakuola kontraktil untuk yaitu mengatur konsentrasi cairan dalam sel (osmoregulasi).
f. Badan Golgi, berfungsi untuk alat sekresi protein pada lendir. Pada tumbuhan organel ini disebut diktiosom.
g. Lisosom, berfungsi untuk mencerna bagian sel yang rusak atau zat-zat asing yang masuk dalam sel karena organela ini berisi enzim pencernaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar