Jumat, 10 Juni 2016

OTOT

Otot manusia meliputi 40 – 50% dari berat tubuh. Otot bersifat elastis, dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan berkontraksi. Tulang-tulang tidak dapat bergerak tanpa adanya otot, sehingga otot sering disebut alat gerak aktif.
Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan kontrol dari saraf, otot dibagi menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
a.       Otot polos, terletak pada organ-organ dalam, geraknya lamban, dan bekerja tidak dipengaruhi sistem otak sadar. Maka otot polos sering disebut otot tidak sadar. Geraknya teratur dan tidak cepat lelah. Berbentuk kumparan (gelendong atau spindel) dan kedua ujungnya meruncing. Setiap sel mempunyai satu inti yang terletak di tengah.
b.      Otot lurik, disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka. Selnya berbentuk silinder dan memiliki banyak inti. Sel-sel otot membentuk serabut otot. Kumpulan serabut otot membentuk berkas otot. Dan kumpulan berkas otot membentuk otot atau kamu sering menyebutnya daging. Bagian tengah otot menggembung dan kedua ujungnya yang keras mengecil disebut urat atau tendon. Tendon inilah yang melekat pada tulang. Otot lurik bekerja secara sadar atau di bawah perintah otak dan kontraksi yang terus-menerus menimbulkan kelelahan.
c.       Otot jantung, memiliki sifat seperti otot polos, terletak pada jantung, dan strukturnya menyerupai otot lurik. Namun otot jantung berbeda dengan otot lurik karena memiliki sel bercabang dan satu inti yang berada di tengah. Otot jantung termasuk otot tidak sadar dan dapat bekerja terus-menerus.
Gambar Otot
Otot akan berkontraksi jika mendapat rangsangan dari saraf. Kontraksi menyebabkan otot menarik tulang yang dilekatinya sehingga menyebabkan gerakan pada sendi. Kontraksi otot akan menggerakkan tulang ke suatu arah. Untuk mengembalikan tulang seperti semula, diperlukan otot lain yang menggerakkan tulang ke arah berlawanan.

Gerak Otot
Otot yang sedang berkontraksi akan menghasilkan suatu gerak. Untuk melakukan gerakan ini, otot tidak bekerja sendirian, tetapi selalu berpasangan dengan otot lain. Kontraksi satu macam otot hanya mampu menggerakkan otot ke satu arah saja. Untuk kembali ke keadaan semula, otot yang lain akan berkontraksi kebalikan dari kerja otot pertama. Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi antagonis dan otot sinergis.
a. Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang menggerakkan tulang ke arah yang berlawanan. Arah gerakan yang ditimbulkan oleh kontraksi otot juga ditentukan oleh persendiannya.
Berdasarkan arah geraknya, gerakan antagonis dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1)      Abduksi >< Aduksi
Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh. Contohnya, merentangkan tangan hingga sejajar dengan bahu. Sedangkan, aduksi adalah gerakan anggota tubuh mendekati sumbu tubuh. Contohnya, tangan setelah direntangkan.
2)      Ekstensi >< Fleksi
Ekstensi adalah gerak meluruskan, sedangkan fleksi adalah gerak menekuk. Contohnya, gerak pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.
3)      Supinasi >< Pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan, sedangkan pronasi adalah gerakan menelungkupkan tangan.

4)      Depresi >< Elevasi
Depresi adalah gerakan menurunkan anggota tubuh. Sedangkan, gerakan elevasi adalah mengangkat anggota tubuh.
b. Otot Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama dengan tujuan yang sama. Artinya, otot-otot ini berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama pula. Contohnya, otot-otot antartulang rusuk yang bekerja sama ketika menarik napas dan telapak tangan yang menengadah atau menelungkup oleh otot pronator yang terletak di lengan bawah.
Menurut tempat melekatnya, otot dibedakan menjadi dua macam, yaitu origo dan insersi. Origo adalah ujung otot yang melekat pada tulang-tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi. Sedangkan, insersi adalah bagian ujung otot lain yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.

Kelainan pada Otot
1.      Reumatik, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dari alat gerak yaitu otot dan tulang. Hal ini sering berkaitan dengan sendi.
2.      Atrofi otot, adalah penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan berkontraksi.
3.      Hipertropi  adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.
4.      Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
5.      Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke bawah.
6.      Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secaramendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot.
7.      Kejang Otot, Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-menerus, sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
8.      Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.

9.      Hernia Abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar